Mata Itu
Mata itu
Mata yang selalu menangisi kepergianku
Meski bukan ke tempat yang jauh
Meski bukan bilangan tahun berlabuh
Mata itu
Mata yang selalu berbinar atas kedatanganku
Meski tiada buah tangan dijungjung
Hanya diri yang memaksakan diri berkunjung
Mata itu
Mata yang berderai air mata selalu
Di haribaan Tuhannya mengadu
Meminta kebaikan untuk putra-putri pandu
Mata itu
Mata yang paling teduh
Paling aku rindu
Selalu ingin bertemu
Mata itu
Mata sayu yang paling membelenggu
Membuat lidahku kelu
Antara bahagia dan malu
Komentar
Posting Komentar