Muhjatul Qolbi 270717

Iya telah dimulai sejak lama Bahkan sejak engkau belum menjadi engkau Sejak engkau masih berupa spermatozid Engkau sudah harus berjuang agar bisa membuahi ovum Dan tak akan berakhir hingga nafas terhenti Hingga detak jantung tak terdeteksi Hingga dingin menyelimuti Badan tak mau digerakkan lagi Setiap langkah kita adalah perjuangan Setiap hela nafas kita adalah perjuangan Setiap pemikiran kita adalah perjuangan Setiap aktivitas kita semua adalah perjuangan Semuanya setiap detiknya adalah perjuangan Yang harus kita pertanyakan adalah Untuk apa kita berjuang? Bagaimana kita berjuang? Jangan sampai kita menyesal Karena salah dalam memperjuangkan Semuanya tidak akan berguna Kita sudah tidak dapat kembali Kesempatan sudah tidak ada Tinggallah pembalasan yang akan kita dapati Saat sedang berusaha memperbaharui yang diperjuangkan, 30 Maret 2018

Kepercayaan itu tidak mudah didapatkan Berusaha sekuatnya agar jangan sampai mengecewakan Semua pasti bisa diusahakan Selama kita bersungguh-sungguh menjalankan Kepercayaan itu bukan barang murahan Tidak akan didapatkan dengan gampang Bukan milik mereka yang entengan Melainkan punya mereka para pejuang Ketika sedang berusaha menajaga kepercayaan yang didapatkan, 27 Maret 2018

Aku tak tahu mengapa aku menangis Aku tak paham mengapa air mata ini mengalir Aku tak mengerti mengapa dada ini sesak Aku tak mafhum mengapa nafas ini tersenggal Mungkinkah aku terluka? Sepertinya demikian adanya Semoga bisa segera tersembuhkan Tidak menorehkan bekas yang dalam Dapat kembali sehat, ceria dan bahagia Terima kasih untukmu Sang Pemberi Noktah Semoga engkau segera bertemu dengan bahagiamu Dan aku menemukan bahagiaku Dalam luka yang tak terduga, 27 Maret 2018

Apa arti kejujuran bagimu? Jujur apakah sama dengan menceritakan semuanya? Apakah sama dengan menceritakan apa adanya? Jika kamu masih memaknainya demikian Berarti dirimu tak ada bedanya denganku Namun sepertinya bukan itu arti dari kejujuran Kejujuran itu ada tempatnya Tidak semua hal harus engkau ceritakan Tidak perlu apa adanya engkau sampaikan Seperlunya saja Jika engkau menulis sebuah paragraph Cukup sampaikan inti dari paragraph Cerdas lah dalam bersikap jujur Jangan sampai menambah konflik yang sudah ada Yang penting engkau tidak berbohong Sepertinya itu sudah cukup Meski bukan hal sebenarnya engkau sampaikan Ketika daku terlalu jujur, 27 Maret 2018

Sahabat Ia begitu dekat Begitu akrab Begitu rapat Dalam bahagia ada dia Dalam susah ada dia Dalam masalah ada dia Dalam kelapangan ada dia Tak segan untuk membantu Tak segan untuk menghibur Tak segan untuk berbagi Tak segan untuk memberi Bak kerabat Tanpa sekat Kian hari kian rekat Meski tanpa perekat Aku hanya berharap Persahabatan kita kekal hingga akhirat Agar apa yang sudah terikat Tak lagi terserak Dalam hari-hari bersama sahabat, 25 Maret 2018

Dan jalan keluar itu ternyata sangatlah dekat Lebih dekat dari apa yang pernah terpikirkan Lebih mudah dari apa yang pernah terbayang Lebih cepat dari apa yang sanggup terhitung Ya Ia begitu nyata Begitu dekat Begitu cepat Begitu mudah Semua itu hanya mungkin terjadi Jika ada campur tagan Allah di dalamnya Ketika kita berpasrah sepenuhnya pada-Nya Ketika kepercayaan kita pada-Nya Tak ada nokhta barang setitik jua Dalam hari-hari memperbaiki keyakinan pada-Nya, 24 Maret 2018

Air mata Ia jatuh bukan hanya karena sedih Bukan hanya karena benci Bukan hanya karena marah Bukan hanya karena gelisah Bukan hanya karena kecewa  Bukan hanya karena takut  Bukan hanya karena bingung Bukan hanya karena malu  Bukan hanya karena kasihan Melainkan juga karena haru Karena rindu Karena cinta Karena gembira Ujungnya semua berupa air mata Air mata Sederhana tetapi mengungkap banyak makna Di pagi yang diharap lebih baik dari kemarin, 23 Maret 2018

Dinginnya kursi yang kududuki merambat tak hanya hingga ke kulit Sisa hujan siang tadi Lembutnya angin yang mendayu dayu menutup kedua mata ini Ingin membawaku ke dunia lain Gemericik air menggemakan musik tersendiri Menenangkan jiwa melembutkan hati Nyayian burung burung ikut menggenapi Sempurnakan pertunjukkan alam tersaji Di bawah rimbun dedaunan daku rebahkan diri  Menikmati sajian alam murni Karunia Tuhan Yang Maha Abadi Meninggalkan sementara dunia yang semakin mencekik Semakin memberati Hubungan-hubungan yang rumit Keuangan yang tak kunjung membaik Kebutuhan-kebutuhan yang tak sedikit Semua hal yang terasa serba sulit Ibadah yang hanya sedikit Tabungan pahala yang tak sebanyak yang terpikir Mati yang pasti menghampiri Namun selalu luput untuk diingati Perbekalan tak jua kunjung disiapi Waktu tenaga dan pikiran terhabiskan untuk hal hal yang tiada begitu berarti Kini senja telah menghampiri Sesal tiada berguna lagi Telah tiba waktunya kembali Hal yang sungguh tak kuingi...

Di mana pun kita berada Kita pasti akan selalu dipertemukan Dengan orang baik dan orang yang tidak baik Tidak bisa kita hindari Ada yang baik dan juga ada yang tidak baik Yang baik ada kalanya berbuat tidak baik Bukan karena dia tidak baik Melainkan karena dia manusia Jadi sangat mungkin berbuat yang tidak baik Yang tidak baik pun tidak selamanya tidak baik Akan ada masa dia berbuat baik juga Karena dia manusia Manusia yang masih punya nurani Pemberian dari Tuhan Bisikan malaikat yang suci Ya begitu lah Ada baik ada buruk Bukan fokus pada yang ada Melainkan bagaimana kita meresponnya Agar semuanya sama-sama berbuah kebaikan Tidak ada yang sia-sia Apa-apa yang menimpa kita Keduanya hadir untuk menyempurnakan hidup kita Semakin meenyempurnakan dan membuktikan Siapa kita Seberapa pantas kita Untuk mengatakan Bahwa kita beriman pada-Nya

Ketika aku mulai melangkah Kau selalu mengikuti Ketika aku mulai yakin Kau membuatku ragu Ketika aku bersemangat Kau menjadikanku lesu Ketika aku kokoh tegak Kau menjadikanku lemas lunglai Ketika aku terjaga Kau menjadikanku mengantuk Itu lah hobimu Menghalang-halangiku dalam kebaikan Menjadikanmu semakin buruk Tidak hanya menghalangi dalam kebaikan Kau pun selalu mendorongku untuk melakukan keburukan Ingin rasanya aku marah padamu Memukulmu Menghajarmu Hanya saja aku tidak tahu caranya

Bagi-Mu tidak ada hal sulit di dunia ini Semuanya semudah membalikkan telapak tangan Bahkan lebih mudah lagi dari pada itu Jalan yang aku pikir begitu rumit dan sulit Ketika Engkau mengambil alih atasnya Menjadi begitu mudah dan begitu ringan Engkau selalu memberikan yang terbaik Lebih dari sekedar yang aku perlukan Bahkan yang Engkau berikan tak pernah terpikirkan Semuanya seperti mimpi Namun begitu nyata Aku sampai hampir tak percaya dibuatnya Jika tahu begini akhirnya Mungkin aku tidak akan berpusing-pusing begitu memikirkannya Mungkin aku akan memilih untuk melakukan hal lain Dari pada sibuk memikirkan jalan keluarnya Tapi begitulah uluran tangan-Mu Baru Engkau ulurkan ketika aku benar-benar berpasrah Ketika aku benar-benar yakin tak ada yang sanggup menolong Selain Engkau semata Maafkan aku yang selalu ingin melakukannya sendiri Padahal diri ini sama sekali tak miliki kekuatan diri Sungguh betapa bodoh dan sombongnya diri ini Maafkanlah aku Ampunilah aku

Bersama kesulitan ada kemudahan Ribuan kali kita telah mendengarnya Bersama kesulitan ada kemudahan  Di luar kepala kita mengingatnya Bersama kesulitan ada kemudahan Begitu mudah kita mengucapkannya Bersama kesulitan ada kemudahan Seberapa besar kita meyakininya?  Katanya b ersama kesulitan ada kemudahan  Mengapa kalau ada masalah kita malah sibuknya mengeluh Bukannya mencari jalan keluarnya Katanya b ersama kesulitan ada kemudahan Mengapa kita takut mengambil resiko dalam hidup Malah sibuk mencari jaminan manusia Katanya b ersama kesulitan ada kemudahan Mengapa kita masih saja bertanya, "Why me?" Dan tidak mengatakan, "Thank you. You choose me." Katanya b ersama kesulitan ada kemudahan Mengapa untung rugi yang kita jadikan rujukan Bukankah semakin sulit semakin besar keuntungan? Bukan kita tidak tahu  Bukan kita tidak mengerti Bukan kita tidak paham Bukan kita tidak ingat Bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan Melainkan kita kurang meyakininya I...

Sungguh kelelahan ini begitu dalam Tak sanggup lagi mata ini membuka jalan Kepala tak lagi dapat ditegakkan Laksana batu yang hendak menggelinding ke jurang Tak sanggup lagi beban ini kutahan Serasa patah pundak ini karenanya Kaki tak kuat lagi melangkah Tangan hanya menggantung tak berdaya Hanya gemetar yang dirasa oleh badan Letih lemah tak berdaya Ingin dapat segera mengakhiri semua Berharap semuanya selesai dan berubah Akankah itu nyata? Hanya Tuhan yang akan melaksana Seberapa besar keyakinan kita? Itulah yang akan merupa

Awan hitam berbaris kokoh berdiri Halangi sinar mentari yang hendak pergi Sang bayu pun menghampiri untuk menengahi Namun ia sama sekali tak mau menepi Burung-burung bernyanyi lantunkan puja puji Sepenuh hati bagi Yang Maha Terpuji Nampak pramusaji sedang sibuk melayani Para pembeli yang sudah mengular mengantri Sedang di parkiran seorang pria masih saja berdiri Sibuk memeriksa HP dengan pesan-pesan yang tersaji Secangkir kopi di atas meja beranjak mendingin Novel di tangan mulai masuk babak akhir Telah tiba waktunya untuk segera kembali Seharusnya telah selesai membekali diri Guna menghadap Yang Maha Kekal Abadi Berbekal dengan bekal yang sanggup menemani Hingga surga berhasil kita tapaki

Akan ada masa di mana Sesal tiada lagi berguna Yang dicinta tiada lagi peduli Ketakutan melanda tiap-tiap insan Seyiap mereka sibuk sendiri-sendiri Tiap diri telah berubah Hanya Ia sendiri yang masih peduli Insan mulia penghulu umat manusia Sibuk kesana-kemari mencari-cari Satu-satu hingga semua umatnya Hingga yang tertinggal tiada lagi Manusia termulia, jasanya melebihi ayah bunda Hingga akhir hayat, hanya kami dipikiri Beratnya saat itu penderitaan Tak pernah terbayang, apa lagi termimpi Amal kebaikan kita pun tak sanggup beri bantuan Hanya ridho ilahi yang diharap-harap menghampiri Semua lemah tiada berdaya                                                                                                             ...

Angin riang berjalan Awan pun berlari pergi Siang berganti malam Pagi datang mengganti Bunga-bunga mekar penuh warna Kupu dan kumbang silih berganti menghinggapi Ada yang datang untuk menetap Ada pula yang datang kemudian berlalu pergi Dunia ini hanya sementara Sedang akhirat kekal abadi Siapkan bekal sebanyak engkau bisa Karena engkau tak mungkin kembali Lebih baik sekarang lelah tiada terkira Dari pada nanti sesal didapati

Engkau menungguku Ketika aku menunggu orang lain Engkau mendampingiku Ketika aku mengejar orang lain Engkau menjagaku Ketika aku ditinggalkan orang lain Engkau menghiburku Ketika aku disakiti orang lain Engkau membantuku Ketika aku tidak dipedulikan orang lain Engkau sabar terhadapku Ketika aku bermasalah dengan orang lain Engkau menantiku Ketika aku sedang menyembuhkan hati Karena disakiti orang lain Semuanya tiada pernah aku syukuri Hingga keadaan memaksamu pergi Pergi untuk orang lain Baru kusadari Betapa kehilangannya diri Ketika engkau tak lagi mungkin untuk membersamai Pada malam yang mulai menghitam, 03 Maret 2018

Maafkan aku menjadikanmu tempat sampahku Tempatku mengomel-ngomel setiap hari Tempatku menggerutu setiap waktu Tempatku marah-marah setiap saat Tempatku sumpah serapah tanpa arah Tempatku ngomong tidak jelas apa Maafkan aku Tengganglah aku Beri toleransilah aku Terima kasih untuk mau mendengarkan U ntuk mau ngeread Untuk mau ngebales Untuk mau mengingatkan Untuk mau menguatkan Untuk mau menghibur Untuk mau mengerti Untuk mau memahami Untuk mau menyemangati Untuk mau menasehati Bersama-sama kita gapai ridho-Nya Kita dapatkan cinta-Nya Berharap silaturahmi kita tidak hanya di dunia Melainkan di akhirat juga